Minggu, 24 November 2013

KERAJINAN ROTAN 

Usaha Kerajinan Rotan bagi masyarakat Indonesia umumnya merupakan usaha yang telah lama ditekuni dan merupakan usaha turun temurun dari generasi sebelumnya. 

Rotan banyak dimanfaatkan secara komersial karena mempunyai sifat yang lentur, kuat, serta relatif seragam bentuknya.  

Barang-barang Kerajinan Rotan yang umumnya banyak diperdagangkan di tingkat lokal adalah keranjang, meubel, tangkai sapu, kurungan burung, tirai, perangkap binatang, pemukul kasur/permadani, dan lain sebagainya.

Sedangkan untuk keperluan ekspor umumnya adalah keranjang dan meubel dalam berbagai model/bentuk. Karena banyaknya jenis dan model produk Kerajinan Rotan yang ada, maka dalam Laporan MKPKT industri pengguna bahan baku rotan ini dibatasi model meubel (kursi, meja, kursi sofa) model Bahama yang mempunyai pasar kuat di luar negeri.

Peluang usaha industri berbahan baku rotan dapat dilihat antara lain dari meningkatnya volume produksi dan ekspor (untuk pasar luar negeri). Dalam kondisi ekonomi di dalam negeri yang masih lesu dimana daya beli masyarakat turun, pasar ekspor merupakan pilihan penting. Disamping itu, industri berbahan baku rotan ini mempunyai kandungan lokal (local content) yang sangat tinggi sehingga tidak terlalu tergantung pada impor bahan baku. Bahan baku rotan banyak diperoleh dari hutan dan sebagian dari hasil budidaya. Industri ini banyak menyerap tenaga kerja. Dengan demikian secara nasional pengembangan usaha ini akan memberikan dampak positif terhadap pemanfaatan sumber daya alam Indonesia secara optimal dan menghasilkan devisa serta perluasan tenaga kerja.